Assalamu'alaikum...

Sabtu, 27 November 2010

Diare


Diare dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan kekentalandan perubahan frekuensibuang air besardibandingkan biasanya.


Gejala dan keluhan penyakit diare, antara lain:
  1. Disebabkan oleh infeksi dari lumen saluran cerna, dan dindingnya seperti akibat dari komplikasi penyakit lain di luar saluran cerna.
  2. Bisa juga karena sejenis zat racun yang tidak sesuai dan atau tidak bisa dikenal oleh saluran cerna yang berasal dari makanan atau minuman.
  3. Kuman Penyebab adalah amuba, kebanyakan adalah kelompok shigella dan salmonella (termasuk Salmonella typhi, dan para typhi A dan B, demam typhoid dan paratyphoid, dan masih banyak lagi jenis salmonella lainnya, termasuk salmonella typhimurium0. belakangan ternyata jenis Campilobacter diakui merupakan penyebab diare yang utama di seluruh dunia.
  4. Pada bayi yang hanya berbaring di dalam boks dan juga minum susu saja, terutama yang tinggal di daerah yang sanitasinya kurang baik, maka jenis Clastridium juga merupakan penyebab diare (sering terdapat pada daging babi maupun sapi).
  5. Diare yang berat sering disebabkan oleh kuman Vibrio, terutama Vibrio cholera.
  6. Penyebab lainnya juga dari kelompok protozoa (misalnya, jenis Amoeba, Blantidium, dan Giardia yang langsung menginfeksi saluran cerna, dan malaria sebagai akibat komplikasinya). Begitu juga beberapa jenis cacing seperti cacing bulat (Nematoda), cacing dalam darah (seperti Schistosoma dan Fasciolopsis).
  7. Diare yang berat kadang-kadang disertai dengan keluarnya darah bersama tinja, mungkin karena racun yang dihasilkan kuman penyebab (endotoksin).
  8. Toksin atau racun, bisa juga dari makanan dan minuman yang masuk seperti air dan susu yang tercemar. Toksin meresap ke dinding saluran cerna menimbulkan luka sehingga berdarah.
  9. Kuman yang paling sering bertanggung jawab jawab atas kejadian ini adalah Staphylococus aureus, beberapa jenis Salmonella dan kuman yang masuk golongan enteropathik Eschercia coli. Karena gangguan proses penyerapan makanan, mungkin diare lebih populer diistilahkan oleh awam sebagai sebagai gangguan pencernaan (malabsorbtion), tinja sering berlemak, sering merupakan tahap awal kekurangan vitamin. Pada zaman dahulu sewaktu rombongan Colombus mengelilingi dunia, karena terlalu lama dalam pelayaran tidak makan sayuran dan buah-buahan segar maka kekurangan vitamin C (scorbutl sprue) disertai infeksi sejenis Protozoa. Seperti jenis Giardia lambia dan sejenis cacing Capillaria. Gejala ini juga terjadi pada anak-anak yang kekurangan enzym pencernaan khususnya enzym lactase untuk mencerna susu.
  10. Diare yang kronis yaitu, hilang lalu timbul kembali, bisa jadi disebabkan oleh infeksi yang terus menerus oleh jenis Shigella, Entamoeba, dan Schistosoma sebagaimana udah disebutkan di atas.
Pada keadan seperti ini terjadi pada perubahan pada sel epitel dinding saluran cerna yang merupakan permulaan terjadi perdangan usus besar yang kronis (Colitis chronica) dan selaput lendir usus besar akan berkerut. Lama kelamaan bisa menjadi keganasan (carcinoma=kanker), sehingga diare makin berat dan kadang-kadang disertai tinja berdarah.

Infeksi virus bisa menimbulkan diare ringan sampai berat. Diare karena virus tidak terlalu menginfeksi langsung pada saluran cerna, tetapi karena infeksi menurunkan daya tahan tubuh secara umum.

Pencegahan
Karena merupakan penyakit saluran cerna, maka pencegahannya terutama cukup hanya dengan meningkatkan sanitasi air minum dan makanan. Selain itu, perlu ditingkatkan pula budaya cuci tangan sebelum makan di kalangan masyarakat luas.

Pengobatan
Untuk pengobatan dengan konsistensi tinja cair, kemungkinan disebabkan kekurangan cairan tubuh dapat di atasi dengan memperbanyak minum air. Cairan yang sesuai dengan susunan cairan tubuh termasuk oralit atau larutan garam gula yang bisa dibuat sendiri di dalam keluarga dengan membuat air teh manis ditambah seujung sendok garam masak.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar